Kamis, 16 Juni 2016

Resensi Film (Zootopia)


Sutradara : Byron Howard, Rich Moore, Jared Bush
Produser : Clark Spencer
Skenario : Jared Bush, Phil Johnston
Cerita : Byron Howard, Rich Moore, Jared Bush
Pemeran : Ginnifer Goodwin, Jason Bateman
Musik : Michael Giacchino
Studio : Walt Disney Pictures, Walt Disney Animation Studios
Distributor : Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi : 108 menit
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris

Sinopsis :
Di sebuah kota hewan bernama Zootopia, seekor rubah bernama Nick Wilde mengalami kejadian yang tak seperti biasanya. Ia dijebak terhadap suatu kejahatan yang tidak dilakukannya. Seekor kelinci bernama Judy Hopps, polisi Zootopia, bertemu dengannya. Kedua hewan ini menjadi target konspirasi yang membuat mereka terpaksa bekerja sama dan akhirnya menjadi teman baik.

Resensi:
Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seekor kelinci bernama Judy Hopps untuk menggapai impiannya. Dia sangat ingin menjadi polisi walaupun tidak ada kelinci yang menjadi polisi. Saat kecil, dia sempat di-bully oleh seorang rubah karena cita-citanya tersebut dan sikap sok beraninya. Selama hari-harinya di sekolah kepolisian, Judy terus berusaha hingga dapat menjadi seorang polisi. Setelah lulus, Judy ditempatkan di Zootopia, sebuah pusat kota yang sangat ramai. Berangkat dari desanya naik kereta api, ia sampai di Zootopia. Judy tinggal di sebuah apartemen kecil dengan tetangganya dua ekor jerapah. Karena ia seekor kelinci, tugasnya di kepolisian tidak berat. Judy hanya seorang polisi lalu lintas yang menilang mobil-mobil parkir sembarangan atau sudah lewat masa parkirnya. Akhirnya, dia protes. Dia menyanggupi tantangan bosnya untuk mencari seekor hewan hilang dalam waktu 48 jam. Untuk memulai pencariannya, dia minta bantuan pada seekor rubah bernama Nick Wilde. Ia mengenal Nick saat di toko es krim khusus gajah. Dengan bukti kebohongan Nick ada di tangannya, Judy berhasil membujuk rubah itu untuk membantunya.

Ternyata, kasus hilangnya hewan itu tidak sesederhana yang dikira. Kasus ini berhubungan dengan 'pelolong malam' atau 'the night howler'. Awalnya, mereka mengira bahwa 'pelolong malam' ini adalah serigala. Hewan-hewan yang hilang berhasil ditemukan Judy. Sayangnya, semua hewan itu kembali menjadi predator yang ganas. Setelah Judy tahu tentang perubahan hewan yang menjadi ganas lalu menghilang, Judy tahu bahwa 'pelolong malam' ini adalah jenis tumbuhan yang juga tumbuh di kampung halamannya. Oleh karena itu, dia berusaha memverifikasi kembali soal hewan-hewan yang berubah menjadi ganas itu dan memperbaiki persahabatannya dengan Nick.

Kelebihan film, ini adalah dapat ditonton oleh semua umur, dari anak TK sampai orang tua. Aku menonton film ini bersama mama di hari pertama tayang bioskop. Dalam satu gedung, hanya berisi sekitar 10 orang. Tapi, aku tidak menyesal memilih menonton film ini. Sangat menghibur dan cukup inspiratif. Ide-idenya keren, seperti pintu masuk ke kereta api, tatanan kota Zootopia, dan masih banyak lagi.

Kekurangan film, ini adalah akhir ceritanya bisa ditebak begitu sampai di pertengahan film. Layaknya film-film disney, akhir ceritanya bahagia. Peran antagonisnya mendapat ganjaran yang setimpal, peran protagonisnya tersenyum bahkan tertawa karena merasa semuanya sudah berakhir.

Bagian Favorit, Bagian favorit di film ini adalah saat Judy dan Nick pergi ke pusat informasi di Zootopia. Bagiannya ditampilkan lengkap di trailer Zootopia yang Special Sloth Trailer. Sampai sekarang, bagian itu yang paling kuingat dan paling menghibur bagiku.

http://fnnychrstnhdynt.blogspot.co.id/2016/03/resensi-film-zootopia-2016.html

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Awanto Rismawan

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.