Judul: All Things
Bright and Beautiful
Penulis: James Herriot
Alih bahasa: Lanny Murtihardjana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal: 640 halaman
Penulis: James Herriot
Alih bahasa: Lanny Murtihardjana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal: 640 halaman
“Damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Belum pernah kata-kata itu terasa
begitu berarti. Tiba-tiba saja aku melihat diriku sebagai bagian sangat kecil
dalam rencana-Nya yang Agung.” (halaman 287)
Tulisan-tulisan Herriot selalu
memikat hati. Sarat dengan kehalusan budi, kebajikan berlimpah, dedikasi
terhadap profesi yang dijalaninya dengan penuh tanggungjawab dan
perikemanusiaan.
Buku All Things Bright and
Beautiful adalah buku lanjutan dari kisah hidup James Herriot, seorang dokter
hewan dalam buku All Creatures Great and Small. Herriot, yang baru menikah
mulai memantapkan karirnya sebagai dokter hewan di daerah pertanian Yorkshire.
Sebagai dokter hewan, maka Herriot harus selalu siap setiap waktu, bahkan di
saat cuaca tidak ramah sekalipun. Penduduk Yorkshire yang semula meragukan
kemampuannya sebagai dokter hewan muda perlahan mulai memercayainya.
James Herriot menuliskan kisahnya
dengan penuh kehangatan, humor, dan kecintaan terhadap pasien-pasiennya serta
para pemilik mereka.
Kalau ditanya cerita apa yang
paling bagus? Maka saya tak akan ragu menjawabnya, semua. Hehe. Tetapi saya
ingin mengulas beberapa diantaranya, secara acak saja ya.
Kisah Herbert si anak domba
memberikan pengetahun baru untuk saya bahwa induk domba yang hamil dalam
kondisi stres dan kehilangan anaknya akan mudah sekali menyerah untuk bertahan
hidup. Setelah berhasil mengeluarkan anak domba yang sudah mati dari dalam
perut induknya, Herriot membutuhkan anak domba cadangan. Saat itu Herriot
teringat Herbert, anak domba berumur 2 minggu yang ditolak oleh induknya. Anak
domba pemberani itu menyelinap di domba betina lain yang sedang menyusui
anak-anaknya untuk ikut menyusu. Seringkali domba-domba betina menolaknya.
Namun adakalanya Herbert berhasil menyusu. Untuk menyelamatkan nyawa domba
betina yang nyaris mati itu, Herriot menjadikan Herbert sebagai anak domba
cadangan. Herbert dibungkus dengan kulit anak domba yang sudah mati. Solusi ini
ternyata membuahkan hasil. Keduanya memang saling membutuhkan.
Di bab lain ada cerita tentang
Mr. Crump, seorang petani yang awalnya dinilai Herriot sebagai pribadi yang
kikuk, membosankan dan tak berperasaan. Namun semuanya berubah ketika Herriot
menerima tawaran Mr. Crump untuk mencoba anggur-anggur buatannya. Keluarga Mr.
Crump sendiri sering dibuat kesal oleh tingkah Mr. Crump yang selalu menawarkan
tamu-tamu mereka untuk mencicipi anggur bikinan Mr. Crump. Bahkan di dalam
keluarganya pun Mr. Crump dianggap aneh. Kesediaan Herriot disambut sukacita
oleh Mr. Crump. Setiap kali anggur aneka rasa itu disediakan oleh Mr. Crump,
Herriot menanggapi dengan komentar tulus yang membuat wajah Mr. Crump berbinar
memancarkan persahabatan. Herriot melihat Mr. Crump berubah menjadi orang yang
ramah dan penuh pengertian. Walaupun dampaknya tidak begitu baik karena Herriot
masih harus melakukan satu tugas lagi yaitu membantu kelahiran sapi di keluarga
petani lain dalam pengaruh alkohol.
Hamparan rumput luas di daerah
perbukitan hijau Yorkshire adalah godaan yang tak tertahankan bagi Herriot.
Berbaring sendirian hanya ditemani bisikan angin yang berembus dan mendengar
kicau burung adalah cara untuk menghindar dari hiruk-pikuk kehidupan.
Pengobatan tak sengaja pada domba
betina yang sedang sekarat kelak membantu Herriot untuk menangani kasus serupa
yang terjadi pada hewan kecil, Penny, anjing milik keluarga Flaxton. Domba
betina yang megap-megap dan dibiarkan menunggu kematian oleh pemiliknya sendiri
itu mampu bertahan hidup setelah Herriot, tanpa sepengetahuan si pemilik
memberikan obat bius untuk mengurangi sakit sehingga si domba akan mati dengan
tenang. Namun pada kunjungan berikutnya ternyata domba betina itu sehat. Dan si
pemilik menceritakan bahwa selama 2 hari sang domba tertidur lelap dan hari
berikutnya domba sudah berdiri dan mampu makan dengan lahap. Herriot melakukan
pengobatan anestesi pada kasus Penny yang mengalami kasus peradangan akut
pencernaan anjing. Pembiusan dilakukan salah satunya sebagai tambahan bagi
penanganan normal. Cara ini mampu menghentikan lingkaran meletihkan dan
mematikan serta menghilangkan rasa sakit dan ketakutan yang menyertainya. Namun
demikian bukan berarti Herriot menganjurkan penggunaan anestesi bagi semua
penyakit hewan.
Ada banyak kisah bagus, dan
mengharu biru. Membaca karya Herriot tak cukup hanya dengan membaca review-nya,
Anda harus membaca bukunya untuk meresapi setiap kebaikan yang memancar dari
sosok sederhana dokter hewan ini.
“Adegan yang belangsung di
hadapanku amat berbeda dengan pekerjaan rutinku yang sarat tendangan,
serudukan, kotoran, dan peluh. Tapi aku sama sekali tidak meyesal. Kehidupan
yang terpaksa kujalani karena keadaan, ternyata justru sangat memuaskan dan
luar biasa. Aku begitu yakin lebih suka menjalani hari-hariku dengan berkendara
melintasi jalan-jalan pedesaan tanpa pagar daripada membungkuk di atas meja
operasi itu. Lagipula, aku tak kan bisa menjadi seorang Bennet. Rasanya aku
takkan sanggup menyamai tekniknya, dan seluruh penataan ini sangat terkesan
seperti bisnis, tinjauan ke masa depan, dan ambisi tinggi yang tidak kumiliki.”
(halaman 237).
Di atas adalah nukilan dari kisah
ketika Herriot membawa seekor anjing untuk dibedah oleh seorang pakar hewan.
Dan ketika ia memperhatikan Mr. Bennet mengoperasi anjing kecil bernama Dinah,
ingatan Herriot kembali kepada cita-cita awalnya sebagai dokter hewan.
Tulisan-tulisan Herriot selalu
membuat saya merenung dan mensyukuri segala anugerah yang telah Tuhan berikan
kepada saya. Kebaikan hatinya menular dan memberikan kebahagiaan yang tak
terlukiskan. Saya sangat bersyukur mengenal karya Beliau. Jaman boleh saja
berubah tapi semustinya kehalusan budi senantiasa hidup dalam diri manusia.
Sumber
http://buku.enggar.net/
0 komentar:
Posting Komentar