Suara Sunyi
Suara Sunyi Awan hitam melukis langit putih
Burung gagak terbang dengan letih
Debu debu jalanan tersorot lampu kota
Lalu lalang kendaraan seperti riuh ombak samudra
Suara suara yang tak sampai kepada kata
Adalah doa sunyi yang maha
Hembusan nafas serpihan perih Menebarkan kemurnian cinta
dengan lirih
Pohon pohon yang tenang merunduk sepi
Sinar rembulan menelanjangi malam
Keruh air code tak bisa bersembunyi
Tiga ekor belibis berbaris menjadi saksi
Gelapnya gua cermai mengurung kesunyian
Rumput rumput liar menutupi batu batu
Harapan dan luka selalu menyatu
Dan sejarah selalu bercengkrama dengan waktu
Pendekar Lemah
Kurus kering dan basah diri
Keringat mengucur deras menyusun papan
Bekerja sendiri sambil mendidik anak di rumah panggung
Pendekar lemah
Membunuh hal biasa dulu kala
Menginjak yang salah itu hal wajar saja
Kini wajahmu membayang seperti raja
Tinggal cerita pendekar lemah
Berguru tanpa bersua
Dengan ayat Allah
mendo’akan keselamatanmu
Kau telah mati di dunia ini
Namun kau tetap hidup dalam sejarah kami
Pendekar lemah
0 komentar:
Posting Komentar